Azan subuh berkumandang,
meneriakkan gema ta'zim untuk melakukan kewajiban menghadap sang kuasa. Gema
tersebut terngiang di telingaku, mengumandangkan suasana ridho dan ikhlas dalam
menghadapi hidup. Setengah sadar, pikiranku memberikan alarm untuk mengingat
bahwa hari ini adalah hari pertama masuk kerja. Memberikan tanda dan
sinyal-sinyal mewujudkan suatu gambaran perjalanan yang harus aku tempuh untuk
sampai ke tempat kerjaku.
Aku di terima pada sebuah retail
Minimarket yang ternama di Jawa Barat. Kebetulan minimarket ini membutuhkan
calon manajerial toko untuk planning/perencanaan pembukaan beberapa anak cabang
di beberapa kota Jawa Barat. Aku bersama 15 orang lainnya akhirnya di terima
dalam suatu kelompok Management Trainee. Kelompok kami dinamakan angkatan 33
sesuai dengan angkatan yang sudah pernah di rekrut sebelumnya. Training pertama
kali di lakukan di kantor pusat selama satu minggu. Dengan materi yang berisi teori-teori
atau istilah-istilah dalam dunia retail, tugas dan tanggung jawabnya manajerial
toko, sosialisasi Spv area dalam pengenalan toko, Manajemen waktu, serta
Pemecahan Masalah. Istilah-istilah retail pun sangat berbeda dengan istilah
yang sering aku bayangkan. Seperti Gondola, persepsi ku Gondola adalah semacam
kapal perang jaman dahulu yang dipakai untuk bertempur, ternyata Gondola adalah
semacam rak besar untuk memajang produk jual. Belum istilah-istilah lain yang
pasti aku pakai dalam perkerjaanku. Setelah dinyatakan cukup dan mumpuni kami
turun ke cabang. Akhirnya kami di bagi untuk masuk ke toko. Masing-masing orang
akan mengisi posisi di toko sebagai manajerial ke tiga setelah Kepala toko, Ass
Kepala Toko dan Training Manajerial.
Angin semilir menerbangkan jaket
yang aku pakai, ditambah hawa dingin yang menerjang pakaianku berusaha untuk
menembus tebalnya jaket yang aku pakai. Perjalanan ke tempat kerjaku memakan
waktu 1 jam 15 menit dari pusat kota bandung ke pinggiran kota. Daerah tersebut
di kenal dengan nama Ciparai. Memasuki daerah tersebut, berjejer kios-kios
pasar di kanak dan kiri jalan. Di pingir jalan juga berjejer para penjaja jasa
becak bersaing dengan para pemilik kereta kuda (andong/dokar). Bau menyengat
dari sampah pasar yang teronggok di pinggir jalan, menunggu pihak kebersihan
kota untuk diangkut ke TPA. Di tambah bau dari kotoran-kotoran kuda yang lolos
dari tempat penampungannya, bercipratan di sekitar jalan. Dari pertigaan jalan
terlihat logo minimarket tempat awalku meniti karir.
Kebetulan yang mengantarku adalah
pamanku Abdul. Pamanku ini berasal dari bangka dan terkenal paling pendiam.
Namun sepanjang perjalanan ini, tidak ku kenal lagi pamanku yang pendiam. Ia
banyak menceritakan kisahnya ketika ia tinggal di daerah ini. Aku anggap wajar,
karena aku berniat untuk mencari kost di daerah ini supaya dekat dengan tempat
kerja, tepat waktu dan irit di ongkos. Pamanku berharap agar pengalamannya bisa
menjadi tolak ukur bagiku dan berbagi pengalamannya. Intinya sebagai pendatang
wajib untuk saling menghargai para penduduk asli, dimana bumi di pijak disitu
langit di junjung, istilah pribahasa jadul. Kalau pribahasa baru, dimana bumi
di pijak di situ cari sinyal hp...
Suasana di sekitar toko pagi
tersebut masih lenggang. Hanya satu orang operator atau tim servis yang baru
datang.
Ari," seruku sambil
mengulurkan tangan untuk berkenalan.
Ari juga," serunya, sambil menjabat tanganku sambil tersenyum geli karena kami mempunyai nama yang sama.
Ari juga," serunya, sambil menjabat tanganku sambil tersenyum geli karena kami mempunyai nama yang sama.
"TRK ya," terka ari Tim
servis menebak.
"Kok tau, " jawabku, TRK
adalah sebutan untuk anak anak training manajerial toko. Entah apa itu
kepanjangan TRK, sampai sekarang pun aku tidak mengerti apa itu TRK.
"Biasa, kalau TRK pasti
memakai pakaian bebas," serunya, sambil matanya menatap ke kejauhan,
seperti mencari-cari seseorang, lalu mulai melihat ke arah jam tangannya.
"Wah, telat lagi nih buka
toko," serunya..."Pak Herman terlambat bangun sepertinya,"
sambung ari si anak tim servis.
Pak Herman merupakan asst Kepala
toko yang kebetulan bertugas pagi ini. Sedangkan pak Erwin sang Kepala Toko
sedang Off. Jadi Hari ini Pak Herman bertugas Lembur Full day.
Pasar mulai keliatan geliatnya.
Simpang siur para pengunjung pasar berdatangan bersamaan dengan para pengguna
lainnya seperti para anak-anak sekolah dan karyawan kantoran. Ada yang memakai
andong ataupun memakai angkutan pedesaan. Beberapa anak anak sekolah juga
terlihat memenuhi andong dan Angdes menuju ke tempat sekolah bercampur baur
dengan para karyawan dan pengunjung pasar. Beberapa org juga ada yang memilih
kendaraan bermotor, sepeda dan berjalan kaki.
Matahari pun sudah nampak
sepertiganya muncul dari peraduannya. Menampakkan sinarnya yang keemasan,
tampak hangat menyirami muka-muka sang pencari nasib yang menghiasi jalan-jalan
di sepanjang pasar. Toko pun di buka, tim pun sudah lengkap. Selain Ari, aku
pun berkenalan dengan tim servis lainnya merangkap kasir yaitu sinta.
Pagi itu, kami pun . Tidak segan,
aku pun mengambil sapu dan pengki membersihkan halaman depan toko. Pak Herman
sibuk mengupdate data promo di program, menghidupkan komputer dan mempersiapkan
uang kassa. Sinta pun sibuk menghidupkan komputer kassa, menhitung uang kasir,
struk printer, dan membersihkan area kassa. Sedangkan tim servis ari
membersihkan area dalam toko. Setelah selesai kami pun berkumpul untuk
melakukan briefing.
Briefing merupakan sesuatu hal
terpenting dalam dunia retail. Sebagai media reminding untuk mereview
perkerjaan tim, mengingatkan acara-acara promo yang sedang berlangsung,
ketersediaan barang, serta motivasi team. Semua yang anak-anak tim servis
lakukan serta asst toko kerjaan terekam sepenuhnya di otakku. Suatu saat aku
pasti akan mengalaminya. Pak Herman pun memperkenalkan aku ke tim pagi ini
secara singkat. Lalu mengajakku ke back office untuk memperkenalkan perkerjaan
pagi yang harus aku segera kuasai.
Tidak banyak yang harus aku
kuasai. Karena semuanya memang terprogram dan tinggal update. Seperti update
acara promo, hanya mengambil datanya di data base lalu update. Kebetulan aku
menguasai komputer dan tidak asing untuk mengoperasikannya. Setelah itu
mendelegasikan ke tim service untuk menambahkan POP (Point Of Purchase/kertas
yang agak besar yang menunjukkan harga penawaran yang sedang promo). Setelah
itu mengupdate harga yang naik atau turun dengan metode yang sama lalu
mendelegasikan juga ke tim service untuk mengganti SKU (Stock Keeping
Unit/media seperti kertas kecil yang terdapat di list rak yang menunjukkan
informasi harga, tgl update harga, serta informasi stock).
Perkerjaan lainnya adalah wajib
membaca informasi-informasi yang ada di inbox email karena biasanya ada
tugas-tugas dari kantor pusat seperti dari Divisi MD dan Operasional (spv dan
Kadiv) ataupun informasi-informasi lain dari divis-divisi terkait. Masalah
kontrol gudang atau barang gudang dengan memperkenalkan sistem kartu stock pun
di informasikan pak Herman kepadaku beserta mekanismenya. Pengaturan jadwal
untuk tim-tim juga di informasikan. Jadi di toko tersebut semua aspek diatur
oleh para manajerial toko seperti Kepala Toko dan Asst Kepala Toko. Mereka
mengatur sesuai dengan kebutuhan secara efesiensi dan efektif untuk menunjang
operasional toko. Terpenting tujuan akhirnya adalah para manajerial toko bisa
memanage tim di bawahnya untuk mencapai omzet sesuai target dengan di tunjang
oleh inventory brg yang baik serta pelayanan yang baik juga.
Setelah di rasa cukup untuk
masalah administrasi back office. Pak Herman pun mengenalkan selling area toko,
area kasir dan permasalahannya. Teknik display secara teori dan di lapangan
memang berbeda, namun kebanyakan memang ilmu yang paling berharga adalah di
lapangan. Di lapangan teknik display menyesuaikan dengan bentuk pintu depan dan
arah masuk costumer. Diusahakan agar pajangan-pajangan yang ada tidak memblock
(menutup) arah masuknya costumer. Barang harus eye catching (mudah terlihat
mata), mudah di temukan dan grouping (sesuai kategorinya). Di toko juga
mengenal teknik floor barang (teknik memajang barang di area promosi yang
biasanya hanya memakai ambalan atau langsung memakai kardus yang di tumpuk dan
di atasnya memajang produk yang akan di jual). Analisa pemajangan juga harus
sesuai dengan petunjuk dari Divisi MD, namun terkadang pihak toko mempunyai
analisa sendiri-sendiri mengenai barang. Sehingga analisa untuk barang yang
laku, barang yang tidak laku, barang baru, orang toko harus kuat data dan
analisanya. Hal tersebut di informasikan pak Herman kepada ku dengan detail dan
terarah di sertai dengan contoh analisa dan pengambilan data di program.
Kebetulan hari itu, rencana pak
Herman dan Pak Erwin kepala toko adalah mengubah tampilan floor area promo
toko. Rencananya mereka akan menampilkan produk seasonal (produk seasonal
adalah produk yang khusus di peruntukkan untuk moment-moment khusus seperti
puasa dan lebaran) kebetulan moment tersebut akan tiba satu bulan lagi.
Produknya pun sudah di support oleh pusat dan sudah tiba di toko melalui divisi
distribusi logistik kantor. Jadwal tibanya barang biasanya setiap hari selasa,
kamis dan sabtu. Jadwal biasanya berubah sesuai dengan kebijakan divisi distribusi
logistik pusat. Aku dan Pak herman pun mulai menggelar dan mensetting area
promo untuk brg-brg seasonal tersebut. Di bantu oleh Ari yang dengan gesit
menata dan membentuk barang-barang tersebut. Ada yang membuka setengah
kardusnya, lalu menampilkan brgnya. Terkadang juga di tata di atas kardusnya.
Untuk masalah ini menurutku memang membutuhkan daya imajinasi dan kreatif serta
pengalaman di area. Ari juga tau brg-brg mana yang mempunyai history/catatan
sejarah penjualan tiap brand yang bagus seasonal tahun yang lalu. Walaupun ia
memang tidak memiliki data. "Ya, itu tadi aku bilang...pengalaman yang
berbicara," pikirku.
Siangnya....
Floor seasonal pun hampir selesai.
Ari Tim servis sedang sibuk menulis POP untuk area floor. POP yang di pakai
adalah POP besar dan memakai standing POP biar tampak menarik dan mudah dilihat
costumer. Matahari sudah menampakkan sinar emasnya yang paling cerah. Tidak ada
sebuah awan hitam pun yang menghalangi ganasnya sinar sang surya. Bulan ini
memang hujan belum kunjung turun. Jalan-jalan pun berdebu dan tanah pun kering
kerontang. Di samping itu juga pepohonan tidak ada yang tumbuh di sepanjang
jalan. Menambah panasnya hawa di siang hari ini. Para penunggu angdes, becak
ataupun andong pun, berusaha mencari tempat yang teduh. Sasaran mereka adalah
bangunan-bangunan yang berada di samping sisi kanan dan kiri jalan.
Kunjungan yang masuk ke toko ini
pun lumayan ramai. Setengah hari ini kita bisa mencapai omzet kurang lebih 7
juta. Omzet hari biasa total bisa mencapai 15-18 juta, untuk hari libur atau
week end biasanya sekitar 25-30 juta. Traffic kunjungan terbanyak di jam-jam
sore sekitar jam 4 sore - jam 8 malam. Omzet biasanya bisa dua kali lipat dari
omzet pagi. Untuk week end sabtu dan minggu, omzet toko ini pun bisa melambung
sampai tiga kali lipatnya. Data ini saya dapatkan dari history sales yang ada
di program dan laporan sales harian.
Aku diberi kesempatan untuk
memegang administrasi selama beberapa jam. Kebetulan suplier telur datang,
bertambah lagi yang diajarkan mengenai cara pengecekan telur dan input po ke
dalam program. Masih banyak waktu yang tersisa, aku pun berusaha untuk
mendapatkan data toko ini sebanyak-banyaknya sebagai bahan analisa.
Sebelum jam dua siang, anak-anak
yang masuk siang pun berdatangan. Kami pun melakukan ritual yang sama seperti
pagi tadi yaitu briefing. Serah terima serta info pun di berikan utk tim siang.
Tim servis yang masuk siang adalah tedy dan sumi. Aku pun di kenalkan ke pada
mereka. Total tim servis di toko ini adalah 5 orang, satu orang yang bernama
julfikar off bersamaan dengan kepala toko pak Erwin.
Secara garis besar untuk
penanganan operasional toko pun, aku sudah siap untuk di lepas mengambil shift
sendiri. Namun aku harus ikuti prosedur dong....Namun prosedur tersebut
sebenarnya tergantung pada penilaian kepala toko itu sendiri. Kalau ada
keyakinan dari sang kepala toko, aku pun dengan mudah mengambil atau memimpin
shift sendiri. Namun keinginan tersebut bagai gayung bersambut.
Tidak dinyana, pak Herman
menawarkan aku ambil shift sendiri di hari Minggu.
"3 hari dari sekarang, "Jawabku
ketika Pak Herman menawarkan, "aku harus menguasai dalam waktu 3
hari," ulangku kembali. Namun itu pun pasti harus ijin dari pak Erwin kan
Pak," Tegasku menjelaskan prosedur yang biasanya.
“Tidak ada masalah dengan pak Erwin,
besok akan di bicarakan, Pak Ari ambil shift Pagi, pak Erwin siang, jadi pak
Erwin tidak ambil full shift. Capek pak untuk ngefull," ujar pak Herman menjelaskan
sambil tertawa sumringah.
Aku pun mengangguk setuju dengan memaksakan suatu senyuman. Tanda
tanya hinggap di pikiranku “ apakah aku mampu?” berbagai pertanyaan hinggap di
kepalaku sambil merayapi sata persatu pajangan pajangan barang yang ada di
gondola. Sehingga pada akhirnya hati ku pun sendiri yang menjawabnya.
Hari pertama masuk ke toko sungguh
berkesan. Berbagai kelas orang ku perhatikan. Bahkan ada preman yang tiba-tiba
masuk mengambil lengkeng satu buah lalu kabur. Mau ku cegah tetapi di larang
oleh pak Herman.
"ambil aman aja pak, selama
yang diambil tidak besar. Disini premannya pada tau diri. Mereka juga ikut
menjaga toko kok. Gmn sosialisasi kita aja kemereka," jelas pak Herman.
"Namun jika di pikir-pikir kalau
tiap hari mengambil barang, bisa-bisa orang toko yang ketiban sial untuk
mengganti pak," jawabku agak menjaga sikap dan perkataan biar tidak
terlihat kurang ajar.
"Sudah di bicarakan dengan para preman, mereka paling ambil
buah kecil-kecil seperti lengkeng. Kalau tidak ada, ya tidak akan mengambil.
Mereka tiap bulan ada jatah keamanannya kok untuk mereka," jelas Pak
Herman.
Aku pun manggut-manggut, jelas
kalau begitu," pikirku.
Uang keamanan, uang sosialisasi
Rt/Rw, uang ketertiban polsek, uang ketertiban Kodim, uang kebersihan pasar.
Hal tersebut sudah ada alokasinya masing-masing selama satu bulan. Sore itu pun
aku minta untuk undur diri lebih cepat dari jadwal pulang jam 5 sore. Dengan
alasan akan mencari kost terlebih dahulu dengan di temani ari si tim servis. Ia
kebetulan orang kampung Ciparai jadi tahu mengenai ruang lingkup rumah kost
yang terdekat.
Mentari sudah akan mulai turun ke
peraduannya. Langit agak menghitam menggantung. Di barat lingkaran merah
menyala namun tidak memberikan sinar yang terang. Angin berhembus agak kencang
dari arah puncak bukit, mengayun lembut ke arah lembah lembah yang berada di
sekitar kampung. Bercampur dengan hawa dingin yang agak menusuk kulit serta
membawa aroma rumput-rumput kering bekas terbakar terpanggang sinar sang
mentari yang menyinarkan hawa panas melekat siang tadi.
Aku pun sudah menemukan rumah kost
yang lumayan bersih, tanah yang luas dan terdapat rumah burung dara dan
terkukur di halaman samping. Dengan fasilitas makan pagi yang diberikan dengan
cuma-cuma di tambah kamar kost ku berada di atas dengan memiliki ruang tamu
sendiri dan media televisi sendiri. Malam ini aku pun menuliskan di buku
catatanku istilah-istilah serta deskripsi perkerjaan secara detail yang aku
dapatkan tadi pagi. Sebagai jaga-jaga biar tidak terlupa. Di temani dengan
suara burung terkukur dan burung dara yang bernyanyi riang menyambut sang
malam. Menantikan dan berharap sang bintang muncul untuk menyaksikan koor
paduan suara mereka sebagai hiburan pengantar malam yang dingin di musim kemarau.
No comments:
Post a Comment